Upacara Ulang Tahun untuk Bayi Bali

Ketika temanmu Bali melahirkan bayi, dia bersama suaminya akan mengadakan upacara setelah 42 hari, 105 hari, dan 210 hari dari hari bayi dilahirkan. Jika Anda cukup dekat dengan orang tua Anda akan diundang untuk ulang tahun bayi mereka tetapi tidak mengharapkan balon atau kue mewah.


Jika Anda benar-benar diundang, itu bukan kewajiban tapi lebih baik Anda membawa hadiah kecil untuk bayi. Anda tidak datang untuk orang tua tetapi Anda datang untuk menjadi saksi dan berdoa untuk bayi. Semua undangan juga akan melakukan hal yang sama. Selain itu, para tetangga Bali akan membawa mangkuk super dengan beras, gula, kopi dan hadiah dibungkus di dalamnya. Karena prosesi ini bukan jenis yang formal, gaun juga harus tidak. Sebuah shirt dengan sarung Bali lebih baik.

Sebenarnya, Jawa juga memiliki prosesi yang sama untuk bayi seperti di Bali. Tujuan umum dari prosesi ini adalah untuk memurnikan bayi, untuk melindungi bayi dari efek negatif dari memiliki lima indera, dan untuk membuat bayi siap untuk memulai perjalanan hidup. Pada hari 210, untuk pertama kalinya bayi menginjak tanah.

Baca selengkapnya dalam Bhs Indonesia || Bhs Inggris

0 comments:

Post a Comment

Senjata di Hari Raya Ritual Tumpek Landep


Salah satu hari khusus untuk orang Bali Hindu adalah “Tumpak Landep” hari, dikhususkan untuk Sang Hyang Pasupati, Tuhan alat logam dan senjata untuk fungsi yang tepat dan kekuatan magis. Perayaan ini diadakan di setiap senyawa rumah dan candi. Pada hari perayaan yang 3 Desember 2011, ribuan persenjataan dalam berbagai bentuk dan jenis dari Bali Kepolisian, termasuk dalam ritual Tumpak Landep Hari. Ritual adalah bagian dari tradisi Bali sesuai dengan ajaran Hindu.


Kantor pusat Bali Korps Polisi praktik ini Tumpek Landep ritual untuk persenjataan mereka untuk berdoa untuk keselamatan dan berkat. Kepala Polisi Kuta, AKP Gede Ganefo, menjelaskan bahwa upacara yang mencakup berbagai senjata dimaksudkan untuk memberkati orang yang menggunakan besi atau alat logam, dan berharap bahwa ia akan mendapatkan ‘tajam’ pikiran sementara dia melakukan tugas-tugas nya.
“Setiap alat tajam yang terbuat dari besi termasuk dalam ritual diadakan sekali dalam setiap enam bulan”, katanya.

“Tumpak Landep” hari di Bali dirayakan setiap Sanisara Kliwon Wuku Landep. Namun, sebagian orang Bali lebih suka menyebut “Tumpak Landep” sebagai “Otonan Besi” atau upacara penyucian dari setiap alat yang dibuat dari logam, juga sebagai ajang untuk mengekspresikan rasa terima kasih mereka kepada Hyang Widi dalam manifestasi-Nya sebagai Hyang Pasupati, untuk semua ciptaan-Nya .

Baca selengkapnya dalam Bhs Indonesia || Bhs Inggris

2 comments:

Post a Comment